Pilot TNI Menyerah, Tapi Pilot Aussie Lebih Berani Cek TKPnya


Ini cerita saat evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat Casa 212 milik Nusantara Buana airline di kawasan Bahorok Lalngkat SUMUT. Beritanya sangat menohok sampai2 induk koran ini tidak berani memberitakannya
Sebanyak 18 jenazah penumpang dan empat awak Casa 212-200 yang jatuh di Bukit Hulusekelem, Bahorok berhasil dievakuasi berkat keberanian pilot asing bernama Kapten Steve.
Warga negara Australia yang sehari-hari memiloti helikopter Bell 206 L milik Unindo tersebut sukses melakukan lima penjemputan jenazah, meski di tengah cuaca mendung.
Padahal pilot TNI dan SAR sudah angkat tangan dan meminta evakuasi dihentikan.
“Berikan saja saya sedikit ruang, akan saya daratkan (helikopter) di sana,” ujar Steve dalam Bahasa Inggris di Lapangan SMPN 1 Bahorok, Minggu (2/10).
<baca selengkapnya.................>


Akhirnya tim mempercayakan Steve yang disewa PT Nusantara Buana Air (NBA) sejak Jumat, untuk mengevakuasi seluruh korban dari lokasi kecelakaan. Sedangkan helikopter  SAR dan TNI hanya teronggok di Lapangan SMPN 1 Bahorok.
Ucapan Steve tak omong kosong. Sekitar 20 menit setelah lepas landas dari Lapangan SMPN 1 Bahorok, Steve yang didampingi teknisi heli Bell 206 L, Wahyu, berhasil membawa lima jenazah korban ke Lapangan Turangie, Bahorok.
Satu jam kemudian, helikopter  Bell 206 L yang dipilotinya, kembali ke Lapangan Turangie, membawa tiga jenazah.

This entry was posted on Senin, 17 Oktober 2011. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Blogroll

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software

Popular Posts

Search This Blog