Archive for Maret 2013

Dua Kali

No Comments »




Tuhan, sudah berapa kali aku bilang padamu
AKU TIDAK BUTUH SIAPAPUN
AKU HANYA BUTUH KAMU
AKU TIDAK BUTUH MEREKA

Sampai kapan kita terus saling berdiam
Luangkan waktumu untuk temani aku
Dampingi aku hingga semua kugenggam
Jangan percayakan orang lain untuk menemaniku

Senyum licik mereka membuatku getir
Dan bagaimanapun juga, Engkau yang ahli
Aku lelah bermain dengan yang amatir
Yang bermain dengan setengah hati 

2 Tempat yang harus dihindari kalo kapal lagi stabil

No Comments »

Ini menurut pandangan saya sendiri yang sangat mudah tergoda oleh hal-hal yang tidak berguna dan pada akhirnya merugikan saya, terutama dompet T____T
Rasanya percuma kalau uang mengalir terus tetapi rayuan setan untuk hidup boros juga mengalir lebih deras. Sederas air terjun Niagara ._.

1. Supermarket / Hero / Hypermart



Ini tempat pertama yang harus dihindari oleh saya. Biasanya saya kesini untuk beli shampo,sabun,facial wash,odol,mie,air galon,coklat,dan beberapa keperluan sehari-hari. TAPI saking banyaknya isi rak di sana, barang-barang ngga jelas akhirnya kebeli. Seperti :
Blue band (dirumah masih ada stok 3 biji)
Minuman soda 3 botol (cuma karena ada potongan harga sedikit)
Parfum (padahal jarang buanget pake parfum),
Pembalut (padahal baru selesai dapet),
Sirup (padahal nggak terlalu suka minum sirup),
Kondisioner + hair spray (padahal habis keramas juga langsung diiket rambutnya),
Refil baygon 1 liter (padahal suka pake HIT yang semprot),
Pampers (dirumah kan gak ada bayi)
Fiesta (yang ini becandaan aja. hahaha)

Bodohnya, saya baru menyadari bahwa ini tidak bermanfaat ketika sudah sampai dirumah ><"
Lebih begonya lagi, saya terus mengulangi kesalahan ini setiap kali ke supermarket. Jelassss ini tidak bisa dibiarkan, karena......*tiba-tiba teringat omelan seseorang* STOP! STOP! jangan diingat dong :')


2. Tempat makan di Mal
Contohnya baru-baru ini adalah KFC dan JCo. Selama ini, kalo makan di mal saya selalu dibayarin sama temen atau.....ex boyfriend. Kalo yang bayarin makan si ex, itu udah lama sih. Setahun yang lalu jauh sebelum negara api menyerang :| *kemudian hening* *sunyi* *senyap*

Back to the topic!!!! Biasaaaa....Silvia suka minta macem-macem kalo diajak jalan. IYA ITU KEJADIAN BIASA!!! T___T
dan sangat sulit untuk menolak permintaan dia. Alhasil saya nurutin maunya dia lagi dan baru tahu kalau makan di tempat2 sejenis itu mahal amir.

Waktu di KFC :










Makan bedua tapi pas bayar, harganya kayak nraktir makan orang sekampung *lebay* -_-
Tapi ini bukan 100% salahnya KFC sih. Saya juga salah karena asal pesen makanan. Saya pesen makanan berdasarkan gambar yang tertera tanpa melihat harganya. Pokoknya yang gambarnya bagus, warna-warni dan ukurannya gede. Ditambah lagi, Silvia celingak-celinguk ngeliat makanan yang dipesen orang lain. Kalo dia suka, pesenannya ikut-ikut punya orang. Masalah harga dan kemampuan tampung perut, belakangan. Ya! Kami memang pasangan duet maut dalam hal pemborosan. Begitu makanan siap disajikan oleh mbak-mbak kasirnya, "kok beda sama di gambar dan beda dengan makanan yang pernah saya makan waktu ditraktir ya?" Hmm...lain kali saya minta ditraktir aja deh. Hahahaha. *kidding*
Kalo di traktir kan cuma duduk manis, cuci tangan, baca doa, kemudian makanan datang. Lha ini mesti pesen sendiri, salah sendiri, nyesek sendiri. Saya harus belajar dari teman-teman untuk memilih menu nih kayaknya.
Tapi lama-kelamaan saya jadi suka banget ama tmpat ini. Kalo jalan sama adek-adek lumayan sering kesini. Seneng juga bisa ajak mereka makan disini.

Waktu di JCo :













Udah janjian sama 2 temen saya, Yandra dan Rico. Karena Rico sudah bantuin saya gambarin sketsa untuk cerita bersambung yang saya buat, saya traktir dia makan donat disini. Donatnya sih ngga terlalu mahal, Tapi minumannya yang membuat shock. Dan yang paling mahal adalah minuman yang dipesan oleh pasangan duet maut (saya dan pia) -_- Namanya es green tea. Tapi begitu pesanan datang, wujudnya nggak ada kena-kenanya seperti apa yang saya bayangkan. Green tea : Teh Hijau. Kenapa yang datang mirip jus alpukat dikasi krim plus wijen? APA-APAAN INI? Pas disedot, iyuuuwh rasanya sungguh sangat aneh. Cepet-cepet tuh minuman kupindahin dimejanya Rico yang lagi sibuk bbm an. Es coklatnya pindah tangan. Si Rico mah pasrah menghadapi kelakuan saya yang licik. Sebenarnya mau ngerebut es coklatnya si Yandra, tapi udah keduluan diminum sama dia :D Ntar kena peletnya dia kalo minum bekas punya dia. wkwkwk
Masa minuman harganya lebih mahal daripada makanannya ya...Pas milih minuman, di papan memang ada minuman dengan 3 harga. Ini yang membingungkan. Untuk mempersingkat waktu, ya langsung aja saya sebut nama minumannya. Disinilah letak kesalahan saya.
Waktu struk sudah dicetak, OMG...! Lagi-lagi harganya kok beda dengan perkiraan saya. Jadi pengen ngesot-ngesot kelilingin meja kasir 7 kali deh rasanya (,--)9

Ngomong-ngomong, struk belanja saya ini menyedihkan sekali T___T ngga sampe berjuta-juta sih, dan bagi beberapa orang mungkin berkomentar "alah ngga seberapa ini" Tapi nominal ini bisa buat beli ular wagler 3 ekor. Huaaaaaa. *nangis sambil showeran*
Berhubung saya juga cinta banget ama donat nya Jco, next time saya cuma beli donatnya aja gak pake minum. Kalo haus, kan ada kran! haha

Sebenarnya masih ada beberapa tempat lain yang juga harus saya hindari. Banyak! Tapi pengamatan belum selesai. Kebetulan 2 tempat ini sudah melalui proses pengamatan dan penelitian terlebih dahulu. Jadi postingan ini bukan sekedar tulisan hoax :P
Solusi untuk saya : Jangan terlalu sering keluar.  Mending ke pasar aja kalo pengen jalan-jalan. Kalaupun situasi dan kondisi memaksa untuk ke mal, perbanyaklah istighfar. Dan yang utama, jangan mudah nurutin Silvia. wahahahhaha *malah nyalahin orang*
Kesimpulan : Saya kurang cermat dan teliti dalam memperhatikan price list. Dan juga kurang familiar dengan menu makanan di KFC dan JCo. Kebiasaan makan di warteg kali. Tapi saya sedikit salut dengan mal yang saya datangi hari ini karena tarif parkirnya cuma 2000. *terharu* *walaupun ngga nyambung*
Yah..Semua ada hikmahnya deh :') perbanyak lagi bersedekah supaya kapal tidak mudah oleng :P
*lanjut elus-elus struk*

Dia Sudah Mati (Part 3)

No Comments »




Lanjutan dari Part 1 dan Part 2


Gwen menarik tangan kanan Stevano dengan paksa menerobos tanah lapang penuh rumput ilalang yang meninggi. Dengan langkah lebar ia membelah belantara ilalang yang menghalangi jalannya. Ia terus berlari tanpa henti, tanpa peduli, hingga langkahnya terhenti di sebuah tepi danau yang mengakhiri hutan ilalang itu. 

"Gwen…sebenarnya ada apa?” 
Nafasnya terengah-engah, mini dress nya basah karena keringat. Ia menjawab pertanyaan Stevano dengan senyum lebar dan sebuah pelukan. 

***
Wajahnya memerah. Jantungnya berdetak dengan cepat dan makin tidak terkendali sampai-sampai ia bisa mendengar suara jantungnya sendiri. Pelukan Gwen kali ini terasa lain dari biasanya bagi Stevano. Perlahan tangan kanannya mengusap kepala Gwen dan menghirup helaian rambut panjang yang wangi. Nyaman dan hangat. Mungkin itu yang sedang dirasakan Stevano saat ini. Dinginnya kabut pagi yang masih terlihat di sekitar danau tak mampu menyelinap dalam pori-pori kulitnya. Cinta bisa menguatkan...Juga bisa melemahkan.

“Stev, Malik melamarku” Ucap Gwen sembari menahan haru.
“Apa? Kak Malik melamarmu?” Tubuhnya seketika menjadi kaku. Tatapan matanya kosong dan jantungnya seakan berhenti berdetak. Tangan kirinya yang luwes mengepal sebuah kesedihan dengan kuat hingga otot lengannya menegang. Hati yang berbunga-bunga mendadak hancur. Ia telah salah mengira. 

“Selamat  ya, Gwen”  Tiga kata terakhir yang diucapkan Stevano dengan senyum tipis yang sangat dipaksakan. Terdengar lirih dan sedikit sumbang. Lantas ia berbalik badan dan pergi meninggalkan Gwen.
 

Before the story begins, is it such a sin,
For me to take what’s mine, until the end of time?
We were more than friends, before the story ends,
And I will take what’s mine,
Create what God would never design…


Sebelum cerita dimulai, apakah itu sebuah dosa,
Mengambil apa yang memang menjadi milikku, hingga akhir waktu?
Kita lebih dari teman, sebelum cerita ini berakhir,
Dan aku akan mengambil apa yang memang menjadi milikku,
Menciptakan apa yang belum pernah Tuhan rencanakan...

Could you help me?

No Comments »

Hey you!
Could you help me?
I've been watching you for a long long time. I wonder how you can do it all. Are you a human? I can't believe that. I know that's so hard for an ordinary human.
Can you tell me your brilliant way "How you can taste an Ice Cream Chocolate whereas you admire Ice Cream Vanilla?" 
I really wanna knows till now. I love ice cream chocolate but it doesn't mean i can taste it forever. Maybe someday or tomorrow i'll lost Chocolate or Chocolate gonna be leaving me. So i must try even make my self loving Vanilla too.


Sebagai Permintaan Maaf ke Silvia

No Comments »

Siang ini demi menyenangkan hati Silvia yang masih sedikit dongkol karena tadi malam ngga jadi ke Ewalk gara-gara saya, okelah saya akan menerobos jalanan siang ini #bahasanyaberatbanget
Siang-siang membara dengan motor yang paling setia menemani keluarga jalan-jalan :') masih trauma pake mobil soalnya asuransi belum diperpanjang. Lagi nabung buat beli uler lagi, jadi asuransinya KAPAN-KAPAN AJE. wkwkwkwk.
Oia, kecelakaan waktu itu sudah beres. Kaca depan yang pecah sudah diganti, lecet dibagian panel sudah kembali mulussss. Udah beberapa minggu dia anteng di dalem garasi. Kekantor juga lebih milih naik motor aja. Jarang telat, bisa lebih ugal-ugalan, dan hemat!
Nanti deh dibikin postingan khusus pahlawan besi tanpa tanda jasa ini xD

Kemana hari ini? Rencananya mau mampir ke lotte mart dulu, cari kontainer untuk kandang uler. Hihihih. Kamis nanti uler saya mau datang satu ekor dari pulau Sumatera. Asiiiik! Terus, insya Allah beberapa bulan kemudian akan ada tambahan ular lagi :D Mudahan tabungan cukup dan stok masih ada. Mau breeding cuyyyy! Asli ngga sabar saya. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa -______-"

Setelah dari lote mart, ini nih...tujuan utamanya. Ke mang oncel :D Kangen sama es krim gorengnya. Silvia belum pernah kesini, makanya mau tunjukkin tempatnya. Dia kan hobi ngejajan juga.
Semoga planning hari ini bisa terlaksana.
Eits. ini 2.45 siang? What? Belum mandi? belum ibadah? waduh. Udahan dulu ah nulisnya.
~~~\o/

Yang sabar ya, Pia!

No Comments »

Saya mau cepet tidur di malam minggu ini biar bisa alesan "Maaf aku ketiduran" Ketika nanti ada teman kantor yang nanya "Kenapa ngga dateng ke acara perpisahannya si Pak anu dan si Anu ?"
TAPI...disaat menunggu maghrib lewat dengan penuh harap agar bisa tidur nyenyak...eh adik saya ngajak ke Balikpapan Superblock aka BSB aka E-walk. Hahaha... mahal-mahal dagangannya bok. Makanya jarang banget kesana, suasananya juga beda dibanding BC atau Ramayana. Saya orang kampung jadi ngga cocok aja rasanya T___T

Kan bisa nongkrong-nongkrong aja disana? Maaf, saya ngga bisa ke mal kalo cuma nongkrong aja. Di wc juga bisa nongkrong kenapa harus jauh-jauh ke Ewalk? #Becanda! hehehe
Tapi kalau nonton saya suka sama atmosfirnya di sini kok. Rapi, bersih, luas ;D

Saya lihat sih di twitter pada bahas acara Earth Hour cuman ngga gitu paham mau ngapain disana. Taunya cuma bakal ada lilin disana. Berarti mau matikan lampu ya disana? Pinteeeerrrr. Akhirnya mudeng. *padahal abis nanya ke teman*

Silvia ini maksa-maksa terus. Katanya teman-teman sekolahnya mau nampil gitu. -_- Dan saya tetep keukeuh ngga mau kesana. Disinilah drama dimulai. #Eaa
Kebetulan orang tua saya memang agak posesif dan kurang begitu suka anak-anaknya keluar malam, Jadi mereka kurang mendukung Silvia. Otomatis 3 lawan 1. Wkwkwkwk *ih saya kok jahat sih*
Singkat cerita, dia nangis...dikamar...banting-banting tas kerjaku yang ada diatas kasur. Untung aja barang punya kantor yang abis saya beli sudah diamankan jadi ngga pecah -_-

"Heh...ngapain banting-banting barangku. Kamu mau kubanting juga ?" *sok gretak*
*hening*

Sebenernya bukannya gak dibolehin 100% sama Ortu, cuman kalo dia pinter nyepik dibolehin aja pang keluar. Tapi ya kalo akunya ngga mau ikut Silvia keluar...sama aja bohong! #Gubrakkk

Karena ujung-ujungnya ngga tega ngeliat dia dan saya beneran ngga mood keluar rumah untuk malam ini, yaudah saya minta ibu yang nemenin Silvia keluar. Dan ibu dengan baik hati, datengin Silvia ngomong kalo mau nemenin dia ke E-walk. Ehhh emang dasar monyet.... dia ngga mau. Gengsi kali ya + sakit hati.
Saya paham, mengerti apa yang dia rasakan. Pasti kesel tingkat dewa. Karena dulu waktu jaman SMP pernah janjian sama temen-temen sekolah mau ke Mal Fantasi yang deket rumah. Disana ada tempat mainan kayak Timezone, namanya Amazone. Dulu kan ngetop banget tuh tempatnya. Alhasil, sudah mandi, sudah dandan, sudah pake baju, sudah cakep, eh ngga dibolehin keluyuran. Nangis deh kayak Silvia. Bedanya, saya nangis sambil ngumpet dibawah kolong ranjang mulai siang sampe sore menjelang maghrib. Tapi besok-besoknya juga udah lupa dan melanjutkan hidup.

Hmm...Mungkin dulu kebiasaan dilarang mulu kalo mau jalan, makanya sekarang saya jadi ngga punya passion kali yah #tsaah. Hiperbola lu!
Tapi ngga bisa dipungkiri juga :|
Beli tikus buat makanan uler, ketempat tetangga sebelah beli jangkrik untuk makanan gecko dan pergi ke kampus aja rasanya beraaaaat banget. Ini buruk :| tidak bisa dibiarkan -_- Semoga saya mendapat hidayah supaya bisa mengurangi rasa malas ini.

Apakah nanti ketika beranjak dewasa Silvia akan bersikap sama seperti saya yang malas? Sepertinya TIDAK. Saya dan Silvia berbeda. Dari segi wajah tidak ada mirip-miripnya sebagai saudara. Sudah banyak yang bilang gitu. Kata orang, diantara 3 bersaudara, saya yang mukanya beda sendiri. Hah? Jadi....aku anaknya siapa? :'O *lupakan* *males ngebahas deh*
Dari sifat juga berbeda. Karena dia jauh lebih kaku perangainya dari saya. Dia fisiknya kuat, saya lemah. Dia aktif, saya pasif. Dia pendendam, saya pelupa.
Menurut penerawangan saya, akan ada saatnya dia melakukan pemberontakan yang diluar perkiraan.  Duh kok jadi peramal gini sih? Oh pantesan ngaco...ini gara-gara laper ._.

Beda Species

1 Comment »

Kita beda species. Perbedaan tidak akan pernah berjalan dengan harmonis.

Dalam dunia reptil dua species ular yang berbeda dikawinkan, resiko negative nya sangat besar.
Mengerti?
Apapun, perbedaan ini mutlak. Sekuat apapun membantah tetap saja perbedaan adalah perbedaan. 

20 To-Remember-Things :)

1 Comment »

Jadi, ada beberapa hal-hal yang harus saya ingat. Beberapa point ada yang sudah terprogram dalam mindset, dan beberapa masih dalam proses. Hehehe.
Masih 20 biji untuk saat ini, kemungkinan bisa bertambah banyak. Pokoknya harus diingat demi terciptanya kehidupan di zona aman. Saya penakut? Ya, Benar  \m/



1- Membenci presenter berita dan reporter yang sok tahu ketika menyampaikan berita.
2- Juga membenci beberapa judul di koran yang tidak sesuai dengan isi dan terlalu dilebih-lebihkan.
3- Dari berbagai bentuk dan wujud manusia yang berbeda-beda, tetap saja memiliki jenis hormon yang sama.

4- Berusaha menjadi pendengar  yang baik meskipun tidak pernah didengarkan.
5- Berhenti memberi support dan pujian ketika lawan bicara semakin membanggakan dirinya terlalu berlebihan.
6- Tidak ada seorangpun yang benar-benar tulus dari hati.
7- Tidak perlu merepotkan diri sendiri hanya untuk memahami keinginan orang lain yang tidak jelas maksudnya tanpa ungkapan secara langsung. To the point. Just tell me what you want.
8- Kapal mendatangi pelabuhan. Bukan Pelabuhan mendatangi kapal.

9- Atasi masalah sendiri, jangan terlalu mengharapkan bantuan orang lain karena pada dasarnya tidak ada seorangpun yang bisa menolong kecuali Tuhan dan diri sendiri.
10- Rokok dan Ganja itu berbeda.
11- Lebih sering bilang, "Ya sudahlah" daripada "Kenapa???"
12- Ketika berhutang budi kepada orang lain, mereka lebih mudah untuk mengingat kebaikan yang mereka perbuat.TAPI mereka melupakan kebaikan yang pernah ia terima sebelumnya.
13- Tidak selamanya orang yang disayangi bisa menjadi orang yang diandalkan.
14- Jangan sering-sering membuang waktu pada orang-orang yang tidak penting kegunaannya dalam hidup. Lebih baik memiliki teman sedikit namun solid daripada banyak teman tapi membingungkan dan menjerumuskan.
15- Yang sudah mati, biarkan membusuk.
16- Sabar itu sulit. Tapi sabar menumbuhkan helaian bulu putih pada sayap yang tidak terlihat secara kasat mata.
17- Pergi ketika tidak lagi merasa dibutuhkan.
18- Wanita tidak ingin dikalahkan dalam hal apapun oleh rivalnya, sesama wanita.
19- Lelaki suka lupa dan mudah lelah.
20- Aku bukan wanita jadi-jadian apalagi transgender seperti apa yang dikatakan oleh Muhidin, Embot, Gakari, Didon, dan yang lainnya. Huaaaaa itu Fitnaaahhh.*nangis*









Ganja Bukan Narkotika

No Comments »



Saya baru beberapa bulan ini baca-baca bahwa Ganja itu bukan narkotika. Ganja berasal dari tanaman alami. Dan ternyata tidak membuat ketergantungan seperti rokok. Argghhh! Saya jadi benci sama rokok.

Jadi bisa disimpulkan bahwa, giting bisa lebih hemat, lebih praktis, tidak ketergantungan, dan tidak memberi efek samping yang membahayakan. lol.

***

Marijuana (ganja) bukanlah narkotika. Walaupun undang-undang menyebutnya sebagai narkotik, ganja berbeda secara farmakologis dengan keluarga dan turunan opium dan narkotik sintetis. (Wolstenholme, 1965; Watt, 1965; Garattini, 1965; 1 Crim 5351 Calif. District Court of Appeal, 1st Appel. Dist.)

Marijuana (ganja) tidak menyebabkan kecanduan. Pemakaiannya tidak memunculkan ketergantungan fisik. (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Allentuck & Bowman, 1942; Freedman & Rockmore, 1946; Fort, 1965a, 1965b; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943; Indian Hemp-Drug Commission, 1894; Watt, 1965; I Crim 5351 Calif. District Court of Appeal, 1st Appel. Dist.; United Nations, 1964a, 1964b)

Pada persentasi kecil individu, sebuah “ketergantungan psikologis” dapat terbentuk, namun predisposisi harus ada terlebih dahulu. Dalam makalahnya, “Ketergantungan dari Jenis Hashish,” Watt (1965,p.65) menyimpulkan : Kebiasaan ini sifatnya sosial dan mudah ditinggalkan. Kerusakan kepribadian dan gangguan psikotik yang pernah atau sedang berjalan adalah faktor-faktor penting yang mendasari terbentuknya kebiasaan mencandu.

Marijuana (ganja) tidak berbahaya bagi kesehatan. Bahkan bila digunakan dalam jangka waktu yang lama, ia tidak tampak menyebakan gangguan fisik atau psikologis. (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Freedman & Rockmore, 1946; Fort, 1965a, 1965b; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943; Indian Hemp-Drug Commission, 1894; Becker, 1963)

Marijuana (ganja) tidak cenderung melepaskan “perilaku agresif.” Sebaliknya, penggunaannya menghambat perlaku agresif; ia bertindak sebagai “penenang.” (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Fort, 1965a, 1965b; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943; Garattini, 1965)

Ganja tidak “menggiring” atau “mendorong” pada penggunaan obat-obatan adiktif. “Sembilan puluh delapan (98) persen dari pemakai heroin memulai dengan merokok tembakau dan minuman keras terlebih dahulu” (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Fort, 1965a, 1965b; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943; Garattini, 1965)
Marijuana (ganja) berasal dari tanaman Indian Hemp, yang sebelumnya pernah dibudidayakan secara formal dimana-mana di Amerika Serikat untuk membuat tali, dan masih tumbuh liar di banyak daerah. Hingga beberapa tahun yang lalu ia adalah bahan utama dalam pakan unggas komersil. Daun dan pucuk-pucuknya yang berbunga memberikan cannabis (dikenal umum di belahan dunia barat sebagai marijuana, rumput atau pot); getah dan serbuk sarinya, dimana zat aktif terkonsentrasi paling tinggi, sebagai sumber dari “hashish.” (Wolstenholme, 1965)
Efek dari merokok mariyuana (ganja) dideskripsikan sebagai berikut: “euforia, berkurangnya rasa lelah, dan pelepasan ketegangan… juga dapat meningkatkan nafsu makan, mendistorsi perspektif waktu, meningkatkan kepercayaan diri, dan, seperti alkohol, dapat melemaskan beberapa hambatan.” (Fort, 1965) Meningkatnya kesadaran terhadap warna dan kecantikan estetis, produksi dari asosiasi mental yang baru dan kaya juga merupakan efek yang sering dilaporkan. Beberapa pengguna menyebutkan bahwa pengalaman mengkonsumsi mariyuana (ganja) adalah “psikedelik”: dapat menimbulkan peningkatan kesadaran, atau dalam perubahan kesadaran-meluas dalam perspektif, ide mengenai diri sendiri, kehidupan, dll. Marijuana (ganja) bagaimanapun tidak seperti LSD – sebuah psikedelik yang kuat. Dimana LSD secara drastis merubah pikiran dan perspektif, seringkali “memaksa” pemakainya untuk merasakan kesadaran yang meningkat., marijuana memberikan “sugesti” atau menunjukkan jalan kepada kesadarn yang lebih dalam secara moderat. Pemakainya bebas untuk mengikuti potensi ini atau tidak ketika mereka muncul. (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Fort, 1965a, 1965b ; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Goldstein, 1966; Becker, 1963; De Ropp, 1957; Indian Hemp-Drug Commission, 1894)

Merokok ganja tidak menimbulkan bahaya sosial. Empat penelitian resmi yang terpisah telah dilakukan terhadap pertanyaan ini, sebagai bagian dari penelitian yang lebih besar: Komite Walikota kota New York pada 1944; komite departemen kesehatan dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat; komite Angkatan Bersenjata U.S. lain yang berminat terhadap pertanyaan pengaruhnya pada disiplin; dan sebuah penelitian sangat mendalam yang diselenggarakan oleh Pemerintah Inggris untuk meneliti pengaruhnya di India dimana disana pemakaiannya sangat menyebar luas seperti halnya alkohol disini. Semua penelitian ini sampai pada kesimpulan yang sama: mariyuana (ganja) tidak merusak baik pemakainya maupun masyarakat, dan karena ini seharusnya tidak dilarang. Tekanan ekonomi dan politik mencegah otoritas di New York untuk menjalankan rekomendasi komite Walikota – tekanan terbesar berasal dari Harry J. Anslinger, Komisi Narkotik Amerika sebelumnya. (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943 ; Indian Hemp-Drug Commission, 1894)

Berangkat dari dasar bahwa marijuana (ganja) adalah lebih aman dan lebih bermanfaat dari tembakau atau alkohol (dimana keduanya beracun pada fisik, dan keduanya juga adiktif), dan tidak ada dasar untuk melegalkan kedua zat berbahaya ini sementara melarang satu yang justru tidak berbahaya, banyak dari kejaksaan yang sedang menentang hukum saat ini. Pada susunan kata dari penjelasan hukumnya: “Para penuntut menyatakan bahwa klasifikasi mariyuana (ganja) pada bagian narkotik Seksi 1101 (d) pada Kode Kesehatan dan Keselamatan dan juga hukum yang melarang mariyuana (ganja) berdasarkan pada klasifikasi yang subyektif dan tidak mempunyai alasan serta tidak memiliki hubungan dengan kesehatan publik, keamanan, kesejahteraan dan moral… Klasifikasi dari mariyuana (ganja) sebagai narkotik adalah inkonstitusi dan melanggar klausul Amandemen ke-8 akan larangan terhadap hukuman yang luar biasa dan kejam, dan juga melanggar hak dasar yang merupakan klausul dari Amandemen ke-14 dari Konstitusi Amerika Serikat.” (1 Crim 5351 Calif. District Court of Appeal, First Appel. Dist., pp. 61-62 and Appendix 1, p. 6)

Banyak kelompok “ahli” seperti WHO Expert Committee on Addiction Producing Drugs cenderung telah mempertahankan misinformasi tentang ganja karena kurangnya data (Harry J. Anslinger adalah juru bicara selama bertahun-tahun di PBB), dan adanya keengganan konservatif terhadap “pelunakan” atau mengganti kebijakan sebelumnya. Dalam beberapa tahun terakhir, bagaimanapun, WHO (Badan Kesehatan Dunia) telah mengubah pandangannya secara progresif terhadap marijuana (ganja). Pada tahun 1964, Komite Ahli mengusulkan revisi definisi dari jenis-jenis ketergantungan obat, yang kemudian diadopsi secara bertahap. Definisi baru dari “jenis kecanduan ganja” adalah sebagai berikut: “(1) keinginan (atau kebutuhan) akan pemakaian berulang dari obat dengan catatan karena efek subyektifnya, termasuk perasaan akan peningkatan kemampuan; (2) sedikit atau tidak ada kecenderungan untuk meningkatkan dosis, karena sedikit atau tidak ada peningkatan toleransi; (3) ketergantungan psikis dari efek obat ini tergantung pada apresiasi subyektif dan individual dari efek tersebut; (4) ketiadaan akan ketergantungan fisik sehingga tidak terdapat ciri-ciri gejala putus zat yang definitif ketika pemakaian obat dihentikan.” (United Nations, 1964b)

Komite ini sebenarnya mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mempertahankan mariyuana (ganja) dalam daftarnya: Definisi dari ketergantungan jenis mariyuana dapat dengan mudah memenuhi definisi dari “menyukai” (sebagai contoh., kecenderungan alamiah untuk mengulangi pengalaman yang menyenangkan, memuaskan dan tidak berbahaya). Ketergantungan yang sebenarnya akan ganja sangatlah jarang, dan tergantung dari permasalahan psikologis sebelumnya-dan bahkan ini tidak “mencandu.” [See above, p. 333] (Watt, 1965; United Nations, 1964b)

Ganja digunakan dalam berbagai cara di berbagai daerah di dunia. Ia dihisap atau dimakan dalam berbagai bentuk untuk menimbulkan kenikmatan dan efek-efek subyektif lainnya dan untuk peningkatan yang disengaja (atau distorsi) dari persepsi dan performa. Ini sebagian besar mungkin tergolong penyalahgunaan dan diasosiasikan dengan tingkat ketergantungan psikis yang lebih rendah. Tidak ada bukti bahwa ganja dapat menyebabkan ketergantungan fisik. (World Health Organization, Technical Report Series No. 287, “Evaluation of Dependence-Producing Drugs, Report of a WHO Scientific Group”; Hal. 22)

Beberapa penelitian telah menunjukkan efek terapeutik dari cannabinoid untuk nausea dan muntah-muntah pada tahap akhir penyakit-penyakit seperti kanker dan AIDS. Dronabinol (tetrahydrocannabinol) telah tersedia melalui resep selama lebih dari satu dekade di Amerika Serikat. Kegunaan terapeutik lain dari cannabinoid telah ditunjukkan oleh penelitian yang terkontrol, termasuk pengobatan terhadap astma dan glaukoma, sebagai antidepresan, perangsang nafsu makan, antikonvulsan dan anti-spasmodik, penelitian dalam bidang ini harus dilanjutkan. Sebagai contoh, lebih banyak penelitian dasar pada mekanisme periferal dan pusat dari cannabinoid pada fungsi pencernaan dapat meningkatkan kemampuannya utuk menghilangkan nausea dan emesis. Riset yang lebih banyak dibutuhkan pada dasar neurofarmakologi dari THC dan cannabinoid lainnya sehingga agen terapeutik yang lebih baik dapat ditemukan.
Ada 2 Hal yang muncul dari laporan komite ahli WHO tahun 1964 di Jenewa maupun dari situs resmi WHO sendiri, ganja ternyata tidak menyebabkan kecanduan fisik, dan ternyata punya manfaat medis… 2-2 nya bertentangan dengan UU Narkotika no.35 tahun 2009 yang memasukkan ganja sebagai narkotika kelas 1 (mencandu secara fisik) dan tidak punya manfaat medis sama sekali.

Untuk info ebih lanjut, bisa kunjungi Legalisasi Ganja


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Blogroll

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software

Popular Posts

Search This Blog