Isi Udaraku

Aku lebih memilih menunjukkan isi hatiku melalui udara. Udara yang kuhirup dan kutahan sesaat sambil membayangkanmu, mengucapkan kata demi kata dalam hati, disertai kedipan mata di setiap jeda kalimat.

Kuhembuskan sebanyak-banyaknya udara yang kuhirup, berharap isi hatiku terbawa angin, bersirkulasi di jagat raya dan berahkir di tarikan nafasmu. Merasuk dalam paru-paru, meresap ke hatimu. Udara dan angin pun berhasil menyelesaikan tugasnya malam ini.

Walaupun udara itu telah kau hembuskan dan kau acuhkan, aku akan terus meminta pada udara dan angin berperan dalam drama yang melelahkan ini. Seperti sebuah astral projection, angin terus berhembus tak tau arah, hanya mengikuti naluri si pengirim udara...

Jika aku menjadi udara yang kau hirup, aku ingin menjadi dzat atom terkecil agar bisa bersembunyi di paru-parumu, terselip di relung hatimu.
Jika aku sebuah astral projection, aku tidak ingin kembali ke ragaku, dan memilih untuk tersesat di dimensi yang berbeda. Agar aku kekal di sekitarmu...

This entry was posted on Minggu, 25 November 2012. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Blogroll

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software

Popular Posts

Search This Blog