Atas Nama “Keadaan”

Konsentrasi penuh mencari nada intro melalui petikan dari jemari amatir mendadak terpecah saat langkah kaki mengusik.

Ini adalah Desember terburuk dalam hidupku. Ya! Setelah Senja yang buruk, kenyataan buruk petang ini, dan mungkin akan menjadi mimpi buruk malam harinya.

Tanpa sebab yang jelas seorang wanita setengah baya datang dan membicarakan sosok pria yang telah terkubur dalam-dalam dengan nisan bertuliskan RIP unreached forever. Itulah saat pertama kali aku mengungkapkan pada wanita ini atas ketidak relaanku melepas pria itu dengan cara yang biadab.

Kamu, sebuah gerbang yang kulalui setahun lalu. Dan aku menjelma menjadi manusia bajingan. Aku selalu berlari, selalu bersembunyi namun sesekali keluar dan melampiaskan kebajinganku pada makhluk lain tak berdosa.

Tanpa perlu mencari tahu, kenyataan telah terukir jelas. Kamu pantas membunuhku jika kamu mau saat itu.

Sebenarnya kamu yang mengubahku pada awalnya. Tapi keadaanlah yang menarikku untuk berubah, menjadi lebih rumit. Kamu tidak pernah salah, hanya….

This entry was posted on Jumat, 04 Januari 2013. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Blogroll

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software

Popular Posts

Search This Blog