Bunuh Diri yang Tertunda




Ketika ku ingin mati,
Sekelilingku terasa ringan.
Seperti kapas putih yang tertiup angin diatas puncak hutan cemara.

Setan mulai datang satu per satu,
Membisisikkan sesuatu di telingaku,
Membantuku memberi berbagai cara untuk mati

Yang pertama, ia memberiku ide dengan menenggak racun,
Seketika aku merasa haus, dan ingin sekali menenggak minuman segar itu dengan nafsu.

Yang kedua, ia memberiku ide dengan terbang dari ketinggian 200meter,
Seketika aku merasa duduk di roller coaster, dan ingin sekali menguji adrenalinku.

Yang terakhir, ia memberiku ide dengan mengiris-iris pergelangan tangan kiriku,
Seketika aku merasa ada sentuhan lembut dikulitku, dan ingin sekali menikmati sensasinya dengan mata terpejam. Ini bukan klimaks!

Akupun bertekad untuk mengambil pilihan terakhir. 
Baiklah, setelah semua pekerjaan rumahku selesai, aku akan melakukannya...

1 jam kemudian, dan semua pekerjaan rumah selesai, Otakku kembali waras…
Setelah bermain game, Keinginan itu menghilang dengan sendirinya. 
Untuk kalian (setan), Maaf telah mengecewakan kalian yang telah bersusah payah memberiku ide. 

This entry was posted on Senin, 14 Januari 2013. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Blogroll

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software

Popular Posts

Search This Blog