Pada Akhirnya


4 Jam rasanya cukup untuk memahami. Ampas kopi ini pun mengerti.

Ia menyuruhku untuk pulang ke rumah dan belajar untuk menerima kenyataan.

Mulai dengan langkahku yang tegesa-gesa ke sebuah kedai kopi. Menanti dengan perasaan yang campur aduk.

Saat secangkir kopi datang padaku, kupikir akan ada yang menyusul.

This entry was posted on Jumat, 04 Januari 2013 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Blogroll

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software

Popular Posts

Search This Blog