Makhluk Tuhan paling Subhanallah. Alhamdulillah. Allahu Akbar.
Menularkan senyum pada mata-mata yang memandang ketika dia menyunggingkan senyum kecil.
Membungkam mulut lelaki sepersekian menit ketika dia bertutur kata.
Menghentikan waktu beberapa saat ketika dia menatap sepasang mata lelaki.
Air matanya menusuk dada lelaki yang mendapatinya menangis sesengukan di kursi taman.
Matanya, Alisnya, Hidungnya, dan Bibirnya seperti sebuah kelompok musik orchestra yang menyatukan berbagai keindahan dalam aliran yang berbeda secara harmonis.
Rambutnya, Kulitnya seperti langit di malam hari yang tenang, dan langit di siang hari yang menyilaukan.
Tangannya, Lehernya, Punggungnya, Pinggulnya, Pinggangnya, Kakinya, seperti jalanan sepanjang Balikpapan-Samarinda-Tenggarong dengan variasi jalan berbelok, turunan, tanjakan menuntun ke sebuah fantasi seksual.