Tuhan, Masih ingatkah dengan sumpah seorang ibu dari dua
anak yang merasa terkhianati oleh suaminya ?
Apakah sumpahan itu sah dihadapanmu meski wanita itu
sembarangan menyatakan sumpah tanpa tahu jalan cerita sebenarnya ? Aku yakin
ibu itu diselimuti oleh emosi dan kecemburuan yang membabi buta. Sehingga ia tidak sanggup mengendalikan
jiwanya.
Lantas yang disumpahi tidak diberi kesempatan untuk
melakukan pembelaan diri. Bukankah orang ini juga korban hati yang tidak tahu
apa-apa? Korban dari kegoyahan iman seorang suami yang tersesat. Ia juga cukup tahu diri dan memilih mundur.
Dan yang paling merugi pada akhirnya adalah si korban hati. Dalam
ketidaktahuan ditambah rasa sakit karena dibohongi, ia juga harus melakukan berbagai
upaya agar hatinya yang remuk bisa sembuh total sambil memanggul beban sumpahan dari ibu itu.
Sendirian. Seumur Hidup.
Tuhan, yang kutahu engkau Hakim yang paling adil. Meskipun
ia menanggung segala kesalahan dan sumpahan yang sebenarnya bukan untuknya,
kuharap Engkau memberinya kebahagiaan di surga nanti.
Dan untuk ibu, suami beserta dua anaknya, lindungi mereka.
Kuatkan Iman mereka agar tidak mudah dipermainkan oleh setan lagi.
***