Balada CiDaHa yang salah

Aku si pengacau. Kegemaranku adalah menghancurkan sesuatu yang memang ingin kuhancurkan. Aku tak bisa hidup tanpa menghancurkan, karena hidupku penuh dengan rasa dengki.

Ini bukan salahku, kurasa salahmu yang terlalu berlebihan dalam mengartikan. Kamu penuh rasa ketakutan dan memperhitungkan untung rugi. Apakah cinta sama dengan perdagangan?

Kamu si penakut. Yang terlalu takut, takut akan resiko. Penakut yang takut memperjuangkan hal yang tidak pasti. Penakut yang takut tak dapat apa-apa pada akhir cerita. Seburuk apapun kondisinya, kamu tak akan membiarkan dirimu pulang dengan hati hampa.

Kamu si penikmat zona aman. Romantis seperti John Meyer, namun traumatis sepertiku. Hanya saja, aku selangkah lebih berani. Berani untuk menghancurkan.

Kamu yang terlalu lama bersemayam di zona aman dan penakut! Sampai-sampai kamu lupa bagaimana caranya untuk menjadi pemberani. Aku tertawa didepanmu sampai aku menangis. Kejahatanku sudah berakhir. Si penakut memilih beryukur atas apa yang telah ia miliki. Si pengacau yang berani namun dengki masih terisak. Dan tersudut.




This entry was posted on Senin, 23 September 2013. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Blogroll

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software

Popular Posts

Search This Blog